Mahasiswa PNUP Makassar Diduga Dianiaya Dosen, Korban Ngaku Dicekik-Diseret
Mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) inisial WS dikira jadi korban penganiayaan oknum dosen inisial HH di kampus. Korban mengaku dicekik sampai diseret oleh HH.
“Iya aku selaku korban,” kata WS saat dikonfirmasi rutankendari.com, Selasa (27/6/2023).
WS menuturkan penganiayaan berlangsung dikala dirinya hendak meminjam sebuah ruangan di Laboratorium Sipil untuk melangsungkan perkuliahan terhadap Kamis (22/6) sekitar pukul 14.00 Wita. Ia sempat terlibat kesalahpahaman bersama dengan seorang office boy (OB) universitas sebagai penanggungjawab kunci ruangan lantaran diakui berbohong sudah mengkonfirmasi ke mahasiswa yang sudah terjadwal gunakan ruangan tersebut.
“Dia marah-marah mi termasuk yang berasal dari OB segera dia bilang minta lagi telepon, dia suruh aku telepon, aku bilang iya pak tunggu aku telepon,” ujarnya.
“Pas aku telepon mampir oknum dosen berikut marah-marah, teriak-teriak, segera cengkram leherku berasal dari belakang. Pokoknya dia sampai membuat aku menunduk sambil dia tarik kera bajuku naik ke atas,” sambungnya.
Mahasiswa Sempat Mendapat Perkataan Kasar Dari Dosen
Mahasiswa Teknik Sipil itu termasuk mengaku mendapat perkataan kasar berasal dari oknum dosen HH. Padahal menurutnya, HH tidak memahami persoalan yang berlangsung pada dirinya dan OB kampus.
“Baru dia bilangi kau kurang ajar paksa minta kunci, padahal dia tidak memahami asal mulanya aku bagaimana minta kunci. Intinya tidak tersedia ini persoalan ku sama ini oknum dosen,” bebernya.
Selanjutnya, oknum dosen berikut lantas menyeretnya menuju ruang jurusan. Menurut WS, saat kejadian sejumlah mahasiswa dan dosen ikut melihat aksi HH.
“Terus dia kasi tunduk mi, dia seret ka itu berasal dari ruangan sambil dia tarik kera bajuku naik ke atas, layaknya anak kucing dia perlakukan ka layaknya itu,” sebutnya.
“Baru dia melakukan itu terang-terangan di hadapan banyak mahasiswa, baru di situ tersedia kawan kelas ku yang melihat ki, baru dia seret ka berasal dari situ ruangan OB sampai ke ruangan jurusan,” lanjutnya.
Setelah tiba di ruang jurusan, WS menjelaskan oknum dosen HH lagi teriak-teriak mencari ketua dan sekretaris jurusan. HH menghendaki WS di-drop out (DO) berasal dari universitas lantaran dituding memaksa menghendaki kunci ruangan.
“Setelah itu sampai di ruangan jurusan dia cari-cari ketua jurusan sama sekretaris jurusan dia teriak-teriak dia bilang DO-kan anak ini gara-gara paksa-paksa minta kunci. Padahal kewajiban ku di sini sebagai ketua kelas, sudah kewajiban ku untuk mencari ruangan. Dari semeter satu begitu semata-mata ini ji kenapa sampai begitu sekali dosen dan dia sudi DO-kan saya,” terangnya.